Cari Tambahan Selain Ngajar


Toko Aksesoris. Toko ini menjual pernak pernik kebutuhan aksesoris kaum perempuan. Segmennya jelas kaum perempuan muda sekitar usia siswi SMP hingga mahasiswi. Pada usia seperti ini, konsumen selalu ingin tampil modis dan mengikuti trend terkini. Untuk itu, dalam berbisnis toko aksesoris, pemilik harus tahu betul mode yang sedang ngetrend pada usia tersebut dan selalu memperbaharui produknya setiap saat. Karenha bila ketinggalan mode, produk bisa saja tidak laku alias basi. Umumnya usia seperti ini sedang senang-senangnya kumpul dengan teman sebaya dan jalan-jalan ke mall. Tak heran lokasi yang paling tepat untuk bisnis ini adalah mall dan bukan di perumahan. Karena belanja aksesoris sering dipadukan dengan jalan-jalan ke mall, bukan seperti kebutuhan sehari-hari yang harus mendekati konsumen ke perumahan, seperti toko kelontong. Dari pengalaman sejumlah orang yang menjalani bisnis ini, modal untuk membuka toko aksesoris di luar sewa tempat mencapai Rp. 20 hingga Rp. 40 juta. Sementara beberapa orang yang membuka toko di perumahan mengatakan pasar di perumahan tidak cukup bagus, meski produk yang dijual selalu up to date dan harga bersaing dengan produk sejenis di mall. Kata seorang teman, “jangankan di perumahandi mall saja kalo udah banyak pesaing, omset bisa seret”. Jadi kesimpulannya, jangan jalankan bisnis ini di perumahan, bila tidak yakin sekali dengan pasar yang ada. Namun hal ini tidak berlaku untuk lokasi perumahan yang jadi tempat tongkrongan anak muda seperti Tebet, Jakarta Selatan, atau sejumlah tempat di Bandung.

Warnet. Saat ini sudah semakin banyak orang yang membutuhkan internet, entah itu untuk email, chatting ataupun main game. Melihat kebutuhan yang semakin meningkat, sejumlah orang berminat untuk investasi di bisnis warnet, meski investasi bisa mencapai Rp. 50 hingga Rp. 100 juta. Namun jangan lupa sekarang sejumlah provider internet telah menyediakan layanan internet yang murah dan mudah, seperti Telkom Speedy yang menawarkan promo Rp. 50 ribu sudah mendapat modem dan splitter, serta promo gratis internet dari jam 8 malam sampai jam 8 pagi, dan Indosat dengan sejumlah paket murahnya serta sejumlah provider lainnya. Untuk itu bila berminat untuk berbisnis di bidang ini, tetap harus inovatif seperti menyediakan sejumlah jasa lain seperti game online, buka 24 jam dan menyediakan aneka makanan dan minuman ringan yang dapat dibeli dengan mudah. Di tempat gw, di kawasan Jakarta Timur, ada dalan utama perumahan yang cukup ramai dengan berbagai usaha dan dilewati angkot dan sebagainya. Di tempat tersebut, dulu ada 1 buah warnet, yang menurut pengakuan penjaganya, dulu omsetnya Rp. 500.000 per hari, namun setelah ada setidaknya 3 atau 4 pesaing, saya lupa, omsetnya sekarang turun drastis menjadi rata-rata Rp. 150.000 saja per harinya. Hal tersebut membuktikan kehadiran pesaing sangat mempengaruhi usaha ini. Di tempat itu layanan internet dijual Rp. 2.000 per jamnya. Namun nampaknya bisnis ini akan lebih baik bila mengambil lokasi di kawasan Jakarta Selatan yang tidak begitu sensitif pada harga. Di sejumlah kawasan di Jakarta Selatan, layanan internet dijual seharga Rp. 4.000 per jamnya.

Tapi bila melihat lokasi di dekat perumahan yang ramai dan juga sekolahan. Bisnis yang lebih cocok adalah bisnis makanan atau ATK. Mengapa bisnis makanan, bisnis ini tak lekang oleh krisis, karena kebutuhan makanan akan tetap ada dalam kondisi apapun. Apalagi di sekolahan, kadang dengan rasa yang pas-pasan pun, makanan diserbu anak sekolahan yang biasanya hobi jajan. Selain itu, modal untuk berbisnis makanan tidaklah terlalu banyak dibanding dengan toko aksesoris apalagi internet, sementara margin keuntungannya lumayan tinggi. Makanan apa yang bisa dijual di lingkungan sekolahan? Hampir setiap jenis makanan bisa dijual, tapi untuk anak sekolahan sajikan jajanan yang praktis dan dengan harga yang terjangkau seperti bakso, batagor, pempek, somay dan sebagainya. Sementara untuk bisnis ATK dan fotocopy, juga dapat berkembang di kawasan sekolahan, karena hampir semua siswa pasti membutuhkan layanan seperti fotocopy, laminating, klipiing dan sejenisnya.

0 komentar:

Posting Komentar